Laman

Jumat, 26 Oktober 2012

3 hal terkait dengan prmbakaran

Idealnya, sekali memutar
kunci kontak, mesin
langsung hidup dan
kendaraan siap dijalankan.
Waspadalah jika Anda musti
memutar kunci kontak berkali-kali setiap kali akan
menghidupkan mesin,
terutama mesin dengan
bahan bakar bensin. Kesulitan menghidupkan
mesin berbahan bakar
bensin seperti kasus di atas
terkait dengan masalah
sempurna atau tidak
sempurnanya pembakaran. Pembakaran akan
berlangsung sempurna
dengan syarat: kompresi
yang sesuai dengan
spesifikasi mesin, campuran
bahan bakar - udara yang tepat, dan percikan bunga
api yang kuat serta tepat. Karena itu, ada tiga
kemungkinan jika mesin
tidak langsung "greng"
ketika kunci kontak kita
putar. 1.Kompresi. Bila kompresi
yang dihasilkan mesin lebih
rendah dari yang
dibutuhkan, sudah tentu
akan mempersulit
terjadinya pembakaran. Praktis mesin sulit hidup.
Kekurangtepatan ini bisa
terjadi karena celah katup
yang tidak tepat, terjadi
keausan pada dudukan dan
kepala katup, banyak kerak karbon pada kepala dan
dudukan katup. Bisa pula
karena ring piston aus,
dinding silinder aus, atau
gasket silinder head retak.
Kerusakan pada komponen- komponen di atas dapat
menyebabkan kebocoran
kompresi sehingga tekanan
yang dihasilkan mesin
rendah. 2.Campuran bahan bakar
dan udara. Kekurangtepatan
campuran kedua unsur ini
disebabkan oleh setelan
campuran yang terlalu
rapat / renggang pada Idle Mixture Adjusting Screw
(IMAS) di karburator. (Pada
mesin dengan sistem injeksi,
hal ini biasanya terjadi
karena setelan pada variabel
resistor tidak tepat.) Juga bisa disebabkan karena
kotornya saluran bahan
bakar, saringan bahan bakar
dan saringan udara. 3.Bunga api. Percikan bunga
api yang kurang kuat dan
kurang tepat juga dapat
menyebabkan mesin susah
hidup. Kondisi ini biasanya
dipicu oleh platina yang sudah aus, lemahnya daya
serap kondensor atau pun
karena nilai tahanan
kumparan pada coil
pengapian sudah tinggi
akibat panas. Selain itu, percikan yang lemah dan
tidak tepat juga dapat
disebabkan oleh tahanan
kabel busi yang tinggi dan
celah busi yang terlalu besar. Kebanyakan pengendara
mendiamkan saja jika
mengalami kasus mesin
yang sedikit susah hidup.
Mungkin karena mesin
masih dapat dihidupkan setelah beberapa kali kunci
kontak diputar. Padahal,
apabila dibiarkan bukan tak
mungkin muncul dampak
yang jauh lebih buruk:
baterai soak misalnya. Baterai dapat soak karena
pemakaian arus listrik yang
berlebihan pada saat
distarter. Selain baterai soak, apabila
terjadi campuran yang tidak
tepat (pembakaran yang
tidak sempurna) yang jelas
konsekuensi berikutnya
adalah tenaga mesin berkurang dan konsumsi
bahan bakar menjadi boros. Sebetulnya, setingan mesin
yang mendukung
kesempurnaan sistem
pembakaran dapat terjaga
apabila pengendara tidak
mengabaikan jadwal engine tune up secara periodik.
Karena, pada saat ini akan
dilakukan penyetelan-
penyetelan dan
pemeriksaan komponen-
komponen mesin. Jadi, ingat. Jangan lupakan
engine tune up secara
periodik. Selain demi
kenyamanan dan
keamanan, dari sana
problem-problem kecil akan dicegah agar tidak
membesar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar