Pengatur
timing pengapian tidak hanya menggunakan CDI (Capasitor Discharge
Injection), kini sudah ada TIS ( Transistor Ignition System). Secara
fungsi sama-sama mengatur timing pengapian tapi
prinsip kerja dan komponen elektronik pendunkung berbeda. Sistem CDI
menggunakan kapasitor sebagai penampung tegangan yang di umpan menuju
koil. Sedang TIS memanfaatkan transistor untuk mengumpan tegangan
listrik ke koil. Namun koil yang digunakan berbeda. Antara koil CDI dan
TIS tidak bisa saling tukar.
CDI
sudah banyak diterapkan pada motor dari era 80-an, sedangkan TIS
muncul di motor kecil Indonesia sejak Suzuki Thunder 125 muncul.
Disusul supraX 125 PGMI-F1, Yamaha V-ixion, Suzuki Shogun 125 F1 dan
kawasaki Ninja 250.
Jadi
TIS sudah pasti digunakan untuk motor injeksi. Soalnya sistem CDI
tidak bisa dicangkok pada ECU injeksi karena memberikan imbas listrik
besar. Jadi, ECU untuk mengatur injeksi dan TIS untuk mengatur
pengapian.
Sistem
TIS yang dikembangkan di motor kecil paling sederhana dan boleh
dikatakan sebagai generasi pertama. Generasi lebih canggih hanya
digunakan untuk moge dan mobil.
Dengan
begitu, bisa dikatakan TIS sistem pengapian masa depan. Karena di masa
mendatang motor akan menggunakan injeksi dan pasti menggunakan TIS.
Lebih jelas perbedaan antara CDI dan TIS mari bedah lebih dalam.
Capasitor Discharge Ignition (CDI)
Sudah
pasti di dalamnya ada kapasitor sebagai penampung tegangan sebesar 300
volt dari hasil pembesaran tegangan 12 volt oleh travo inverter. Ini
yang membuat imbas listrik besar karena di dalam kotak CDI terdapat
tegangan lumayan besar. Makanya tidak bisa disatukan dengan ECU injeksi.
Faktor itu juga jika CDI tanpa bungkus bila dipegang akan menyetrum, juga lumayan rumit dalam pembuatan dan aplikasi.
Transistor Ignition System (TIS)
TIS
menggunakan transistor secara langsung untuk menaikan tegangan dari 12
volt menjadi 35 kilo volt pada output koil. Berarti tidak menggunakan
travo inverter. Sehingga tidak memberikan imbas listrik besar. Aman
dipadukan dengan sisten ECU.
Tanpa
inverter yang menaikkan tegangan, tidak akan menyetrum meski bodi TIS
tidak tertutup. Lebih menguntungkan lagi sederhana dalam pembuatannya.
Cara kerja CDI
- Tegangan aki 12 volt yang masuk ke dalam regulator di dalam CDI untuk distabilkan dan diumpan ke travo step up.
- Tegangan yang masukl ke travo dinaikkan menjadi 300 volt dengan sistem switching yang dilakukan oleh model PWM control (pulse Wide Modulation) dan dikendalikan mikro komputer.
- Tegangan keluaran travo disearahkan oleh diode dan keluaran menjadi sumber tegangan DC. Kemudian digunakan untuk mengisi kapasitor dan siap untuk dipicu koil.
- Mikro komputer memberikan perintah SCR untuk pembuangan muatan kapasitor (capacitance discharge) dengan tegangan 300V.
- muatan kapasitor dibuang melewati ignition koil dan diperbesar oleh koil menjadi 35.000 volt.
- Saat mikro komputer menentukan waktu pembuangan kapasitor itulah yang disebut timing pengapian.
Prinsip Kerja TIS
- Tegangan aki 12 volt langsung diumpan masuk ke dalam koil.
- Koil berfungsi sebagai step-up atau menaikkan tegangan 12 volt menjadi 35 kilo volt. Kenaikkan tegangan akan terjadi bila transistor dipicu dengan transistor yang dikendalikan oleh microcomputer.
- Microchip berfungsi untuk mengatur timing pengapian dan besaran arus yang akan dikeluarkan koil
TIS Dikembangkan BRT
Pihak
BRT (Bintang Racing Team) tidak mau ketinggalan dan sudah membuat TIS.
Tapi lebih dikembangkan lagi dan diberi nama Intelligent Digital
Transistor Ignition System (I-DTIS). Komponennya diimpor dari Inggris,
bekerjasama dengan perusahaan ternama yang membuat TIS untuk sistem
mobil mewah di Eropa.
i-DTIS
BRT menggunakan transistor hybrid. Bandingkan dengan TIS di motor
standar atau TIS aftermarket merek lain. Cuma transistor saja, I-DTIS
BRT juga dilengkapi beberapa proteksi.
Pertama,
proteksi korslet (short circuit protection), untuk melindungi apabila
terjadi korslet pada koil. Kedua, proteksi overheat, bila sistem TIS
dihubungkan koil dengan beban yang berat dan panas hingga 150 dearakt
celcius, maka I-DTIS otomatis menonaktifkan sistem untuk menghindari
kerusakan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar